Ada banyak penyebab mengapa Pancasila masih suah untuk diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Tetapi apabila di ringkas secara garis besar, penyebab-penyebab tersebut dapat dibagi sesuai dengan tiga tingkat pemahaman atau pola pemikiran, yaitu, pola pemikiran magis, naif dan kritis. Tingkat pemikiran yang terendah adalah pemikiran magis , yaitu pemikiran yang menyangkut hal-hal yang tidak dapat di jelaskan oleh sains kemudian yang kedua adalah pemikiran naif yaitu pemikiran yang menyalahkan manusia sebagai sumber penyebab suatu kejadian. Sedangkan tingkat pemikiran yang paling tinggi adalah pemikiran kritis, yaitu pemikiran yang tidak hanya sekedar menyalahkan faktor magis dan manusia tetapi sudah sampai tahap menganalisis mengapa suatu kejadian tersebut terjadi.
Ketika masyarakat ditanya, mengapa Pancasila masih sulit untuk diterapkan dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ? Akan muncul beragam jawaban dari masing-masing individu. Tingkat pemikiran terendah yaitu pemikiran magis akan menjawab bahwa itu sudah takdir atau nasib yang menimpa pada bangsa Indonesia. Tingkatan pemikir kedua yaitu pemikiran naif akan menjawab dengan jawaban semacam bahwa hal itu terjadi akibat kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat, masyarakat kurang memahami kandungan yang termaksud dalam pancasila, tidak adanya atau kurangnya penanaman dan nilai Pancasila oleh keluarga, guru di sekolah atau lingkungan sejak dini dan sebagainya. Sedangkan tingkat pemikir yang paling tinggi yaitu pemikir kritis akan menganalisa terlebih dahulu penyebab-penyebab mengapa Pancasila masih sulit di terapkan hingga saat ini, barulah mereka akan mengungkapkan pendapatnya. Jawaban yang mungkiin diberikan oleh pemikr kritis adalah hal itu di sebabkan oleh tata kelola penanaman nilai-nilai Pancasila dan sistem pemerintahan yang masih perlu di perbaiki.
Walaupun masih susah untuk di terapkan, tetapi kita sebagai bangsa Indonesia harus teta berusaha agar Pancasila benar-benar dapat diimplementasikan ke dalam kehidupan bermasyrakat, berbanga dan bernegara.
Maka dari itu, mari amalkan kandungan yang terdapat dalam Pancasila. Karena Pancasila itu untuk di amalkan, bukan hanya sekedar hafalan.